Skripsi Fakultas Pertanian
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PETROHGANIK DAN PUPUK GREEN TONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.) VARIETAS JOGO
Fakultas Pertanian, Universitas 17
Agustus 1945 Samarinda. Pengaruh Pemberian Pupuk Petroganik dan Pupuk
Green Tonik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Merah
(Phaseolus vulgaris L) Varietas Jogo (dibawah bimbingan ABDUL FATAH dan
AKAS PINARINGAN SUJALU).
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengeruh pupuk Petroganik dan pupuk
Green Tonik serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang
merah (Phaseolus vulgaris L). Serta untuk memperoleh dosis pupuk Petroganik
dan Green Tonik yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas tanaman Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L) Varietas Jogo.
Penelitian dilakukan dari bulan November 2019 sampai bulan Januari 2020.
Lokasi penelitian terletak di Desa Dabeq, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten
Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) POLA Faktorial
4 x 4 yang diulang sebanyak 4 kali. Faktor pertama adalah pemberian dosis
petroganik (p), yang terdiri dari 4 taraf yaitu : p0 = tanpa pupuk petroganik
(kontrol), p1 = pupuk petroganik 50 g/polibag, p2 = pupuk petroganik 70
g/polibag, p3 = pupuk petroganik 90 g/polibag, faktor kedua adalah pemberian
konsentrasi pupuk green tonik (g), yang terdiri dari 4 taraf yaitu; g0 = tampa
pupuk green tonik , g1 = pupuk green tonik 5 ml/L air, g2 = pupuk green tonik 10
ml/L air, g3 = pupuk green tonik 15 ml/L air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Perlakuan pupuk Petroganik (P)
berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 14, 24, dan 34 hari
setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, jumlah
polong per tanaman, dan berat biji kering per tanaman. Berat biji kering paling
tinggi dihasilkan pada perlakuan 50 g/polibag (p1) yaitu 15,74 g, sedangkan
paling rendah pada perlakuan 90 g/polibag (p3) yaitu 14,36 g. (2) Perlakuan
pupuk Green Tonik (G) berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada
umur 14, 24, dan 34 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, umur
tanaman saat panen, jumlah polong per tanaman, dan berat biji kering per tanaman.
Berat biji kering paling tinggi dihasilkan pada perlakuan 15 ml/l air (g3) yaitu
15,57 g, sedangkan paling rendah pada perlakuan 5 ml/l air (g1) yaitu 14,81 g. (3)
Interaksi antara perlakuan pupuk Petroganik dan pupuk Green Tonik (PxG)
berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 14, 24, dan 34 hari
setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, jumlah
polong per tanaman, dan berat biji kering per tanaman.
Tidak tersedia versi lain