Skripsi Fakultas Pertanian
PENGARUH PUPUK GREEN TONIK DAN PUPUK JANGKOS KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) VARIETAS BANGKOK LP-1
Fakultas Pertanian. Universitas 17 Agustus 1945
Samarinda. Pengaruh Pupuk Green Tonik dan Pupuk Jangkos Kelapa Sawit
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans
Poir.) Varietas Bangkok LP-1. Dibawah bimbingan Helda Syahfari dan Abdul
Fatah.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Green
Tonik dan pupuk jangkos kelapa sawit serta interaksinya, dan untuk mengetahui
konsentrasi pupuk Green Tonik dan dosis pupuk jangkos kelapa sawit yang tepat
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat (Ipomea reptans Poir.).
Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 07 Oktober 2022 sampai
dengan tanggal 07 November 2022, terhitung sejak persiapan lahan sampai panen.
Tempat penelitian di kompleks perumahan karyawan PT. Tritunggal Sentra Buana,
Jalan Perkebunan RT.10 Nomor B.7. Desa Saliki, Kecamatan Muara Badak,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian
menggunakan rancangan percobaan dengan analisis faktorial 3 x 3 dalam
Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 ulangan, terdiri atas 2 faktor
perlakuan. FaktorI, Dosis Pupuk Green Tonik (P) terdiri dari 3 taraf yaitu : tanpa
pupuk Green Tonik atau kontrol (p0), konsentrasi 2 ml/l.air (p1), dan konsentrasi 3
ml/l.air (p2). Faktor II,Pupuk Jangkos Kelapa Sawit (K), terdiri atas 3 taraf, yaitu :
tanpa pupuk jangkos kelapa sawi atau kontrol (k0), dosis pupuk 11,25 ton/ha atau
setara dengan 85 g/polibag (k1), dan dosis pupuk 22,50 ton/ha atau setara dengan
170 g/polibag (k2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk Green Tonik tidak
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 hari dan umur 30 hari setelah
tanam, jumlah anakan per rumpun dan berat basah tanam,
Perlakuan pupuk jangkos kelapa sawit tidak berpengaruh nyata terhadapo
tinggi tanaman umur 15 hari setelah tanam. Berpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman umur 30 hari setelah tanam. Berpengaruh sangat nyata terhadap berat
basah tanaman. Berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan per rumpun. Berat
basah tanaman terberat terdapat pada perlakuan pupuk jangkos kelapa sawit
dengan dosis 22,50 ton/ha (k2), yaitu 66,00 g/tanaman, dan berat basah tanaman
teringan terdapat pada perlakuan tanpa pupuk jangkos kelapa sawit (k0), yaitu
52,50 g/tanaman.
Interaksi perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur
15 hari dan umur 30 hari setelah tanam, jumlha anakan per rumpun dan berat
basah tanaman.
Tidak tersedia versi lain