Skripsi Fakultas Teknik
PERENCANAAN PASAR REPTILE DI KOTA SAMARINDA DENGAN PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO-VERNAKULER
Pasar Reptile di Kota Samarinda adalah gedung yang digunakan untuk mewadahi para pecinta reptile agar dapat melakukan transaksi jual beli dan perawatan, untuk hewan-hewan reptile seperti : kadal, kura-kura, ular, cameleon, gekkoniae, scincidae, iguanidae, sauria, lacertidae, testudinata dan hylonomus. Pasar reptile ini dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa tempat perawatan khusus hewan dan galeri pameran reptile, dengan pendekatan arsitektur neo vernakuler yaitu penerapan bentuk keindahan tradisional dan bangunan moderen.
Hewan reptile digemari karena memiliki corak yang unik dan menjadi favorit dijadikan hewan peliharaan karena menarik, perdagangan reptilia merupakan suatu bisnis yang sangat menguntungkan, itu pula yang menjadi acuan para pecinta reptile untuk melakukan perawatan dan jual beli hewan reptile karena harganya yang cukup mengiurkan. Menurut Mardiastuti dan Soehartono (2003) permintaan reptil di pasar perdagangan memuncak pada tahun 1990-an. Sekitar 161 spesies reptilia diperjualbelikan dalam skala nasional maupun internasional.
Di kota Samarinda saat ini belum ada pasar reptile dan untuk jual beli hewan reptile saat ini tersebar di berbagai sudut Kota Samarinda. Ada di toko dan komunitas seperti di toko Rara Kitty Jl. Tarmidi, yang dijual adalah kura-kura dan cameleon, untuk jumlah nya rata-rata 18 ekor, Di Kame Petshop Jl. P.M. Noor, yang dijual adalah kura-kura, iguanidae, gekkonidae dan crocodilia untuk jumlah nya rata-rata 28 ekor, Di Toko Ilham Petshop Jl. Cipto Mangunkusumo, yang dijual adalah iguanidae, gekkonidae dan testudinata untuk jumlah nya rata-rata 15 ekor. Adapun dari komunitas yaitu Di Rumah Agus Komunitas Reptile Jl. Damanhuri, yang dijual adalah kura-kura, testudinata, iguanidae, gekkonidae, chameleon untuk jumah nya rata-rata 18 ekor,
Tidak tersedia versi lain