Teknik Sipil
STABILITAS TANAH DAN SEMEN SEBAGAI PENINGKATAN KARAKTERISTIK TANAH
Tanah dalam mekanika tanah mencakup semua bahan dari lempung ( Clay )
Sampai batu-batu besar. Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari
agregat atau butiran mineral – mineral padat yang tidak tersementasi atau terikat
secara kimiawi satu sama lain dan dari bahan – bahan organik yang telah melapuk
( yang tidak berpartikel padat ) Disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi
ruang – ruang kosong diantara partikel.
Adapun yang disebut perbaikan partikel – partikel tanah disebut dengan
stabilisasi tanah. Stabilisasi tanah pada prinsipnya adalah proses perbaikan dengan
cara memperbesar berat volume tanah, Memperkecil kompresbilitas, Sehingga
dapat mencegah terjadinya Penurunan ( settlement ). Stabilisasi tanah diperlukan
apabila tanah yang terdapat dilapangan bersifat sangat lepas atau sangat mudah
tertekan, mempunyai indeks konsistensi yang tidak sesuai, Premibilitas yang
terlalu tinggi, atau sifat lain yang tidak sesuai dengan kestabilan tanah pada
umunya.
( bowles, 1991 ).
Dalam meneliti suatu masalah tanah dipastikan bahwa tanah disetiap tempat
sangatlah berbeda secara ilmiah tanah adalah suatu material yang rumit dan sangat
bervariasi oleh karena itu pada penelitian ini mencoba melakukan uji stabilisasi
tanah lempung menggunakan semen dengan presentase 5%, 10,% dan 15% untuk
stabilitas tanah lempung.
Seperti halnya para penelitian terdahulu penelitian yang menyangkut tentang
tema stabilitas tanah ini dilakukan:
Beni, Dkk ( 2016 ), Melakukan Penelitian Terkait Stabilisasi Tanah
Terhadap Semen Dari Hasil Penelitian Diketahui Nilai CBR dan Berat Volume
Tanah Kering Meningkat Dengan Variasi Penambahan Semen.
Tidak tersedia versi lain